Selasa, 31 Januari 2012

aku dan gitar ku

aku dilahirkan dikeluarga tidak mampu,aku bisa bersekolah dan bisa makan sampai hari ini pun itu sudah sangat bagus,kedua orang tua ku tiap hari bekerja keras untuk biaya sekolah ku dan makan keluarga kami sehari hari,
ayahku seorang tukang ojek yang setiap hari menyewa motor ditentangga kami,ibu ku hanya seorang tukang cuci,kakak putus sekolah karena kedua orang tua tidak sangup lagi membiyai nya,dan kakak ku sekarang hanya kuli angkat barang dipasar.
aku ingin sekali membantu kedua orang tua ku dan kakak ku tapi mereka melarang ku,mereka bilang aku harus fokus sekolah,dan belajar dengan rajin.
suatu ketika ketika pulang sekolah aku melihat sebuah gitar dan aku ingin memilikinya,aku pulang dan bertemu ayahku,dan lalu meminta ayah ku untuk membelikan nya,tapi ayah ku tidak bisa membelikan nya karena tak punya uang,hal itu memang sudah ku pikir kan,
aku masih ingin memiliki gitar itu ,aku berpikir bagaimana mana cara mendapatkan nya,aku lalu bekerja untuk mendpatkan uang,untuk membeli gitar itu,aku berkerja sebagai seorang ojek payung dengan modal payung yang ada dirumah ku.
suatu hari kita aku sedang bekerja aku ketahuan oleh kakak ku,lalu ia menarik tanggan ku dan menyuruh ku untuk pulang,lalu melaporkan kepada ayah dan ibu ku bahwa selama ini aku bekerja,ayah marah,ia membentak menbentak ku,ia berkata ayah sudah bilang kau harus belajar dengan rajin,harus fokus sekolah,harus lulus sekolah dengan nilai terbaik.tak usap bekerja,cukup kakak mu saja putus sekolah,kamu satu satu nya harapan untuk merubah kelurga ini,tanpa kau berkerja pun keluarga tetap bisa makan,ayah ibu mu masih bisa membayar uang sekolah mu,aku hanya bisa menangis dipelukan ibu tanpa berkata apa apa.
setelah kejadian itu aku tetap bekerja,aku tak peduli akan ketahuan oleh kakak ku lagi,
dua bulan berlalu uang ku belum cukup juga untuk membeli gitar itu,aku tetap giat bekerja demi mendapatkan gitar itu walau sering ketahuan oleh kakak ku atau kedua orang tua,
empat bulan berlalu aku menghitung uangku dan ku pikir sudah cukup,aku pergi ke toko gitar itu,lalu niat membeli nya,aku senang akhirnya bisa memiliki nya,tetapi saay jalan menuju rumah ada mobil lewat degan kencang dan menyerempet ku gitar ku terlepas dari tanggan ku dan jatuh hancur beranatakan terlindas mobil,dan pengemudi itu kabur,aku hanya bisa menangis meratapai gitar yang baru ku beli,dengan usaha ku empat bulan hancur begitu saja.
aku pulang dengan menangis sambil membawa gitar ku yang hancur,ibu ku meliahat ku dan langsung memeluku,kakak ku hanya diam,dan ayah ku belum ada ia belum pulang kerja,
beberarapa saat kemudian ada yang membuka pintu,aku meliahat itu pasti ayah yang pulang kerja,ia pasti marah karena aku tidak menuruti perkataanya,tapi tidak ayah ku menatapku dan berkata kamu kenapa nak,mengapa menangis,aku hanya diam,lalu ayah melajuti perkata nya,sambil melihat gitar ku yang hancur,ini gitar kamu ?,kenapa hancur ?,lalu aku menjawab dengan suara lirih,tadi dilidas mobil ya,,ayah ku tersenyum dan memberi ku sesuatu,ia memberikan gitar kepada ku,sambil berkata ini gitar bekas,tak sebagus gitar yang kamu mau,ayah hanya bisa membelikan ini,aku memeluk ayah ku dan berkata terima kasih ayah ini lebih dari gitar ku sebelum nya terima kasih.



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates