Rabu, 08 Februari 2012

ku tepati janji ku kepada mu

banyak tangisan terdengar diruagan ini,tapi aku tetep berusaha tersenyum,aku berusaha tegar,aku tak ingin meneteskan air mata ku,aku tak boleh menangis seperti permintaan nia sebelum ia meninggalkan ku untuk menuyusul ayah nya,dan suatu hari entah kapan aku berjanji menyusulnya seperi janji ku disaat saat terakhir nia ada bersama ku.
sedih rasa nya hati ini,ingin berontak,ingin marah pada tuhan,ingin semua ini tak terjadi,tapi ku tahan semua itu,karena nia meminta ku agar aku tidak menangis saat dia pergi,aku harus tersenyum,karena sekarang nia tidak merasakaan sakit lagi.
nia memang anak yang sangat tegar,entah dari mana ketegaraan itu berasal,aku banyak belajar arti keiklasan dan kesabaraan dari diri nya,sebelium ia meninggalkan ku.orang orang yang ia sayangi satu persatu meninggalkan diri nya,oma nya,kemudian ayah nya,tapi tak ku liat tetesan air mata saat orang orang yang ia sayangi satu persatu di panggil tuhan,mungkin ia mempunyai firasat akan secepatnya menyusul mereka.
ya memang tepat dua tahun lalu oma dari nia meninggalkan nia karena sakit yang di deritanya,satu tahun kemudian,anak oma nia,yaitu ayah nia menyusul oma nia,karena kecelakaan,6bulan setelah kematian ayah nya nia di vonis terkena penyakit kanker,hati orang orang yang sayang pada nia hancur ,ibu nya,keluarga nya,teman teman nya,sahabat sahabatnya,dan termasuk aku.
aku bersahabat dengan nia sejak kecil,kami selalu bermain bersama,dan kami pernah membuat janji bila sudah besar nanti kami akan masuk sd,smp,sma,dan tempat kuliah yang sama,tapi nia melanggar janji nya kita bersama sama sampai hanya sampai sma,ia meninggalkan ku sendiri saat aku masuk kampus yang sama sama kami ingin kan.
nia sudah seperti kakak buat ku,dia sangat dewasa,dia selalu mendegarkan ku bercerita,dia selalu memeluk ku saat aku sedih,dia selalu memberitahuku pelan pelan saat aku salah,sekarang sosok nya tak ada lagi,tak ada yang mendegarkan ku bercerita,dan memeluk ku saat aku sedih.
aku ingin marah pada tuhan,mengapa ia begitu cepat mengambil nia,mengapa di usia nia yang masih mudah ia harus meninggalkan dunia ini,apa kurang usaha ibu nia untuk menyebuhkan anak nya,apa kurang kami berdoa setia hari untuk kesebuhan nia.
tapi nia memang anak yang tegar ia berkata kepada ku sebelum ia pergi,"kau jangan menangis,tuhan mungkin lebih sayang pada ku,maka nya ia gak mau liat aku lama lama merasakaan sakit ini,kamu gak boleh nangis nya,nanti kita bertemu lagi kok,dan kita bisa bermain bersama lag nanti,nanti kamu nyusul aku ya",setelah ia mengatakan itu keadaannya makin kritis dan ia meninggalkan ku dan orang orang yang sayang pada nya,aku ingat kata kata terakhir nia,aku gak boleh nangis,aku tak metes kan air mata ku,aku tahan air mata,aku tepati janji ku pada nya.


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates