KIMIA DAN FISIKA
(TUGAS 2)
A.Pengertian Materi
-pengertian
kimia
Kimia mempelajari komposisi, struktur, dan sifat zat kimia
dan transformasi yang dialaminya
Kimia (dari bahasa Arab) “seni transformasi” dan bahasa Yunani khemeia “alkimia“) adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman
sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antaratom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut “kimia umum” dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seantero dunia.
Sejarah
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan.
Cabang ilmu kimia
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
Konsep dasar
Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah dalam tabel periodik, yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama, lambang, dan nomor atom juga tersedia.
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl?) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH?) dan fosfat (PO43?).
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Sebagia contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
Zat kimia
Suatu zat kimia dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.
Wujud zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut “kimia umum” dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seantero dunia.
Sejarah
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan.
Cabang ilmu kimia
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
Konsep dasar
Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah dalam tabel periodik, yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama, lambang, dan nomor atom juga tersedia.
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl?) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH?) dan fosfat (PO43?).
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Sebagia contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
Zat kimia
Suatu zat kimia dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.
Wujud zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia kuantum
Kimia kuantum secara matematis menjelakan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis di investigasi dengan mekanika kuantum murni, dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, Post-Hartree-Fock, atau density functional theory, lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia, karena implikasi penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Kimia kuantum secara matematis menjelakan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis di investigasi dengan mekanika kuantum murni, dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, Post-Hartree-Fock, atau density functional theory, lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia, karena implikasi penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Hukum
kimia
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
-Pengertian Fisika
Kata Fisika bersal dari bahasa Yunani “Physic” yang berarti “alam” atau
“hal ikhwal alam” sedangkan fisika (dalam bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu
yang mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar
pengertian terhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementemya. Selanjutnya
fisika dapat didefenisikan dalam berbagai pengertian, satu diantaranya
mengatakan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari suatu zat dan energi atau
zat dan gerakan.
Fisika sebagai ilmu memiliki arti yang sangat luas. Tetapi dalam persoalan
sering dijumpai khususnya dalam bidang teknik (kimia) yang mempelajari tentang
gerakan atom dalam perpindahan panas (termodinamika)
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan
benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika
(astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan
energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran,
sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang
prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui
pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu
selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut
hukum-hukum fisika.
Adapun pengertian fisika dari sumber lain seperti dari ensiklopedia bebas
dunia internet “wikipedia.org” yang berbunyi fisika adalah ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar
hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan waktu.
Fisika mencakup konstituen elementer alam
semesta dan interaksi-interaksi fundamental di dalamnya,
sebagaimana analisa sistem-sistem yang paling dapat dimengerti dalam artian
prinsip-prinsip fundamental ini. Fisika adalah studi mengenai dunia anorganik,
fisik, sebagai lawan dari
dunia organik seperti biologi,fisiologi, dan lain-lain.
Dan dapat disimpulkan
bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari benda benda beserta fenomena dan
keadaan.
Pembahasan selajutnya
yaitu mengenai besaran pokok dan besaran skalar.
Besaran adalah
segala sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan satuan. Besaran
menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil
pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan
satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur
dengan cara berbeda.
Besaran fisis terdiri
dari: Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran lain.
Panjang/Jarak
Satuan panjang adalah
“meter”. Sedangkan definisi dari satuan “meter” : “satu meter adalah jarak yang
ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.”
Massa
Satuan massa adalah
“kilogram” (disingkat kg). Sedang definisi dari satuan “kilogram” : “satu
kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga
Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)”
Waktu
Satuan waktu adalah
“sekon” (disingkat s) (detik). Definisi adalah selang waktu yang diperlukan
oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam
transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13;
1967)
Kuat arus listrik
Satuan kuat arus
listrik adalah “ampere” (disingkat A). Satu ampere adalah kuat arus tetap yang
jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan
tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum,
menghasilkan gaya 2 × 10-7 newton pada setiap meter kawat.
Suhu
Satuan suhu adalah
“kelvin” (disingkat K). Satu kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika
titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu termodinamika titik
tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni
berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.
Intensitas Cahaya
Satuan intensitas
cahaya adalah “kandela” (disingkat cd). Satu kandenla adalah intensitas cahaya
suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 ×
1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam
arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Selain kita mempelajari
Besaran Pokok, kita juga mempelajari Besaran turunan. Besaran turunan adalah
besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat
dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh besaran turunan
adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jenis,
Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impuls,
Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di
atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan
dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Untuk lebih memperjelas
pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran turunan yang satuannya
diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.
Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x
besaran panjang
= m x m
= m2
Volume = panjang x
lebar x tinggi
= besaran panjang x
besaran panjang x besaran Panjang
= m x m x m
= m3
Kecepatan = jarak /
waktu
= besaran panjang /
besaran waktu
= m / s
Dimensi Besaran
Dimensi besaran
diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass), panjang
(length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan
Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan
massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi
Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan
dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau
dimensi Percepatan : L T-2.
Catatan :
Semua besaran fisis
dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer)
yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan
yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapat Dimensi
Primer dan Dimensi Sekunder yang diturunkan dari
Dimensi Primer.
Manfaat Dimensi dalam
Fisika antara lain : (1) dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama
atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau
keduanya termasuk besaran vektor atau skalar, (2) dapat digunakan untuk
menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar, (3) dapat digunakan
untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis
tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan dan dimensi
suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis
didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu
(contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau
mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang
berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka
39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi
antarlambang dimensi.
B.Unsur-Unsur Kimia
daftar unsur kimia menurut nama:
Nama
|
Lambang
|
Nomor
Atom
|
Massa
Atom
|
Aktinium
|
Ac
|
89
|
[227]1
|
Aluminium
|
Al
|
13
|
26,9815386(8)
|
Amerisium
|
Am
|
95
|
[243]1
|
Argentum
(Perak)
|
Ag
|
47
|
107,8682(2)2
|
Argon
|
Ar
|
18
|
39,948(1)2
4
|
Arsenik
|
As
|
33
|
74,92160(2)
|
Astatin
|
At
|
85
|
[210]1
|
Aurum
|
Au
|
79
|
196,966569(4)
|
Barium
|
Ba
|
56
|
137,327(7)
|
Berkelium
|
Bk
|
97
|
[247]1
|
Berilium
|
Be
|
4
|
9,012182(3)
|
Bismut
|
Bi
|
83
|
208,98040(1)
|
Bohrium
|
Bh
|
107
|
[264]1
|
Boron
|
B
|
5
|
10,811(7)2 3
4
|
Brom
|
Br
|
35
|
79,904(1)
|
Cuprum
(Tembaga)
|
Cu
|
29
|
63,546(3)4
|
Darmstadtium
|
Ds
|
110
|
[271]1
|
Dubnium
|
Db
|
105
|
[262]1
|
Disprosium
|
Dy
|
66
|
162,500(1)2
|
Einsteinium
|
Es
|
99
|
[252]1
|
Erbium
|
Er
|
68
|
167,259(3)2
|
Europium
|
Eu
|
63
|
151,964(1)2
|
Fermium
|
Fm
|
100
|
[257]1
|
Ferrum
(Besi)
|
Fe
|
26
|
55,845(2)
|
Fluor
|
F
|
9
|
18,9984032(5)
|
Fosfor
|
P
|
15
|
30,973762(2)
|
Fransium
|
Fr
|
87
|
[223]1
|
Gadolinium
|
Gd
|
64
|
157,25(3)2
|
Galium
|
Ga
|
31
|
69,723(1)
|
Germanium
|
Ge
|
32
|
72,64(1)
|
Hafnium
|
Hf
|
72
|
178,49(2)
|
Hassium
|
Hs
|
108
|
[277]1
|
Helium
|
He
|
2
|
4,002602(2)2 4
|
Hidrogen
|
H
|
1
|
1,00794(7)2 3 4
|
Holmium
|
Ho
|
67
|
164,930
32(2)
|
Hydrargyrum
(Raksa)
|
Hg
|
80
|
200,59(2)
|
Indium
|
In
|
49
|
114,818(3)
|
Iodine
(Yodium)
|
I
|
53
|
126,904 47(3)
|
Iridium
|
Ir
|
77
|
192,217(3)
|
Iterbium
|
Yb
|
70
|
173,04(3)2
|
Itrium
|
Y
|
39
|
88,90585(2)
|
Kadmium
|
Cd
|
48
|
112,411(8)2
|
Kalium
|
K
|
19
|
39,0983(1)
|
Kalsium
|
Ca
|
20
|
40,078(4)2
|
Kalifornium
|
Cf
|
98
|
[251]1
|
Karbon
|
C
|
6
|
12,0107(8)2 4
|
Klor
|
Cl
|
17
|
35,453(2)2 3 4
|
Krom
|
Cr
|
24
|
51,9961(6)
|
Kobalt
|
Co
|
27
|
58,933195(5)
|
Kopernisium
|
Cn
|
112
|
[285]1
|
Kurium
|
Cm
|
96
|
[247]1
|
Kripton
|
Kr
|
36
|
83,798(2)2 3
|
Lantanum
|
La
|
57
|
138,90547(7)2
|
Lawresium
|
Lr
|
103
|
[262]1
|
Litium
|
Li
|
3
|
6,941(2)2 3 4 5
|
Lutetium
|
Lu
|
71
|
174,967(1)2
|
Magnesium
|
Mg
|
12
|
24,3050(6)
|
Mangan
|
Mn
|
25
|
54,938045(5)
|
Meitnerium
|
Mt
|
109
|
[268]1
|
Mendelevium
|
Md
|
101
|
[258]1
|
Molibden
|
Mo
|
42
|
95,94(2)2
|
Natrium
|
Na
|
11
|
22,98976928(2)
|
Neodimium
|
Nd
|
60
|
144,242(3)2
|
Neon
|
Ne
|
10
|
20,1797(6)2 3
|
Neptunium
|
Np
|
93
|
[237]1
|
Nikel
|
Ni
|
28
|
58,6934(2)
|
Niobium
|
Nb
|
41
|
92,906
38(2)
|
Nitrogen
|
N
|
7
|
14,0067(2)2 4
|
Nobelium
|
No
|
102
|
[259]1
|
Osmium
|
Os
|
76
|
190,23(3)2
|
Oksigen
|
O
|
8
|
15,9994(3)2 4
|
Paladium
|
Pd
|
46
|
106,42(1)2
|
Plumbum
(Timbal)
|
Pb
|
82
|
207,2(1)2 4
|
Platina
|
Pt
|
78
|
195,084(9)
|
Plutonium
|
Pu
|
94
|
[244]1
|
Polonium
|
Po
|
84
|
[210]1
|
Praseodimium
|
Pr
|
59
|
140,90765(2)
|
Prometium
|
Pm
|
61
|
[145]1
|
Protaktinium
|
Pa
|
91
|
231,03588(2)1
|
Radium
|
Ra
|
88
|
[226]1
|
Radon
|
Rn
|
86
|
[220]1
|
Renium
|
Re
|
75
|
186,207(1)
|
Rodium
|
Rh
|
45
|
102,905
50(2)
|
Roentgenium
|
Rg
|
111
|
[272]1
|
Rubidium
|
Rb
|
37
|
85,4678(3)2
|
Rutenium
|
Ru
|
44
|
101,07(2)2
|
Rutherfordium
|
Rf
|
104
|
2611
|
Samarium
|
Sm
|
62
|
150,36(2)2
|
Skandium
|
Sc
|
21
|
44,955912(6)
|
Seaborgium
|
Sg
|
106
|
[266]1
|
Selenium
|
Se
|
34
|
78,96(3)4
|
Serium
|
Ce
|
58
|
140,116(1)2
|
Sesium
|
Cs
|
55
|
132,9054519(2)
|
Silikon
|
Si
|
14
|
28,0855(3)4
|
Stannum
(Timah)
|
Sn
|
50
|
118,710(7)2
|
Stibium
(Antimon)
|
Sb
|
51
|
121,760(1)2
|
Strontium
|
Sr
|
38
|
87,62(1)2 4
|
C.Sistem Periodik Unsur
A.
Perkembangan Periodik Unsur
1.
Berdasarkan Sifat Logam dan Non Logam Unsur-unsur yang ada di alam dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu
logam dan non logam. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana ,
dilakukan dengan cara mengamati
ciri-ciri fisiknya
ciri-ciri fisiknya
2.
Berdasarkan Hukum Triade Dobereiner
Tahun 1817 Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Kelompok ini dinamakan triade. Berdasarkan eksperimennya disimpulkan bahwa berat atom unsur kedua hampir sama atau mendekati berat rata-rata dari unsur sebelum dan sesudahnya.
Pengelompokkan unsur dari Dobereiner dapat digambarkan sebagai berikut:
Tahun 1817 Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Kelompok ini dinamakan triade. Berdasarkan eksperimennya disimpulkan bahwa berat atom unsur kedua hampir sama atau mendekati berat rata-rata dari unsur sebelum dan sesudahnya.
Pengelompokkan unsur dari Dobereiner dapat digambarkan sebagai berikut:
3.
Hukum Oktaf dari Newland
Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst. Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst. Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
Unsur
H sifatnya sama dengan unsur F,unsur Li sifatnya sama dengan unsur Na dan
seterusnya
3.Berdasarkan
Periodik Mendeleev
Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih
mengutamakan kenaikan massa atom.
Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka
Sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih
mengutamakan kenaikan massa atom.
Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka
Sifat tertentu akan berulang secara periodik.
4.Sistem
Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)
Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat fisis dan kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya .Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
Pengelompokkan ini dikenal dengan sistem periodik panjang yang diketahui dengan nama Sistem Periodik Modern. Sistem ini terdiri dari 2 hal yaitu golongan (lajur vertikal) dan periode(lajur horisontal)
Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat fisis dan kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya .Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
Pengelompokkan ini dikenal dengan sistem periodik panjang yang diketahui dengan nama Sistem Periodik Modern. Sistem ini terdiri dari 2 hal yaitu golongan (lajur vertikal) dan periode(lajur horisontal)
B.Golongan dan Periode Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik
1.
Golongan
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a. Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
b. Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
c. Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
d. Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
e. Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
f. Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
g. Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
h. Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a. Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
b. Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
c. Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
d. Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
e. Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
f. Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
g. Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
h. Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
2.
Periode
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7 periode
a. Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
b. Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
c. Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
d. Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
e. Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
f. Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
g. Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7 periode
a. Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
b. Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
c. Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
d. Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
e. Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
f. Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
g. Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
Sistem
periodik modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom (lajur horizontal
atau periode) dan kemiripan sifat (lajur vertikal atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya, unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya, unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
a.
Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
b. Golongan transisi (Golongan B)
Berdasarkan
jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem
periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.
a.
Blok s: golongan I A dan II A. Blok s tergolong logam aktif, kecuali H
(nonlogam) dan He (gas mulia).
b. Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
c. Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7.
1) Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
2) Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
b. Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
c. Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7.
1) Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
2) Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
C.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya
adalah sebagai berikut.
1. Nomor periode sama dengan jumlah kulit
2. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya
adalah sebagai berikut.
1. Nomor periode sama dengan jumlah kulit
2. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi
Contoh
soal:
Tentukan golongan dan periode dari unsur !
Jawab:
mempunyai nomor atom 35 sehingga konfigurasi elektronnya X = 2.8.18.7
Elektron valensi= 7 ► Golongan VII A, jumlah kulit 4►periode 4
Tentukan golongan dan periode dari unsur !
Jawab:
mempunyai nomor atom 35 sehingga konfigurasi elektronnya X = 2.8.18.7
Elektron valensi= 7 ► Golongan VII A, jumlah kulit 4►periode 4
Sifat
Keperiodikan Unsur
Sifat
periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor Atom, yaitu dari kiri kekanan dalam satu periode atau dari kiri kekanan
dalam satu golongan.
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulitelektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti
terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari
atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulitelektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti
terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari
atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2.Afinitas
Elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif
Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA.
Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA..
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.
Contoh: Cl(g) + e¯ → Cl¯(g) (∆H=-348kj)
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif
Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA.
Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA..
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.
Contoh: Cl(g) + e¯ → Cl¯(g) (∆H=-348kj)
3.Energi
Ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< style=”font-style: italic;”>bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakinkecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan .
Contoh : 11 Na + energi ionisasi → Na+ + e
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< style=”font-style: italic;”>bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakinkecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan .
Contoh : 11 Na + energi ionisasi → Na+ + e
4.Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil.
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil.
Dalam
satu golongan dari atas ke bawah
1.Afinitas elektron semakin kecil
2.Jari-jari atom semakin besar
3.Energi ionisasi semakin kecil
4.Elektronegativitas semakin kecil
1.Afinitas elektron semakin kecil
2.Jari-jari atom semakin besar
3.Energi ionisasi semakin kecil
4.Elektronegativitas semakin kecil
Dalam
satu perioda dari kiri ke kanan
1.Jari-jari atom semakin kecil
2. Afinitas elektron semakin besar
3. Energi ionisasi semakin besar
4. Elektronegativitas semakin besar
1.Jari-jari atom semakin kecil
2. Afinitas elektron semakin besar
3. Energi ionisasi semakin besar
4. Elektronegativitas semakin besar
Contoh
soal:
Tentukan unsur mana yang mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar?
a. Karbon(nomor atom= 6) dengan Oksigen (nomor atom=8)
b. Fluorin (nomor atom=9) dengan Klorin(nomor atom=17)
Tentukan unsur mana yang mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar?
a. Karbon(nomor atom= 6) dengan Oksigen (nomor atom=8)
b. Fluorin (nomor atom=9) dengan Klorin(nomor atom=17)
Jawab
a. Karbon mempunyai konfigurarasi elektron C= 2.4, terletak pada golongan IVA dan periode 2
Oksigen mempunyai konfigurasi elektron O=2.6, terletak pada golongan VI A dan periode 2
Dalam satu periode keelektronegatifan dari kiri ke kanan semakin besar.Letak O sebelah kanan dari C sehingga keelektronegatifan O lebih besar dari C
b. Fluorin mempunyai konfigurasi elektron F=2.7, terletak pada golongan VII A dan periode 2
Klorin mempunyai konfigurasi elektron Cl=2.8.7, terletak pada golongan VII A dan periode 3
Dalam satu golongan keelektronegatifan dari atas ke bawah semakin kecil. Letak Cl dibawah F sehingga keelektronegatifan Fluorin lebih besar dari Cl.
a. Karbon mempunyai konfigurarasi elektron C= 2.4, terletak pada golongan IVA dan periode 2
Oksigen mempunyai konfigurasi elektron O=2.6, terletak pada golongan VI A dan periode 2
Dalam satu periode keelektronegatifan dari kiri ke kanan semakin besar.Letak O sebelah kanan dari C sehingga keelektronegatifan O lebih besar dari C
b. Fluorin mempunyai konfigurasi elektron F=2.7, terletak pada golongan VII A dan periode 2
Klorin mempunyai konfigurasi elektron Cl=2.8.7, terletak pada golongan VII A dan periode 3
Dalam satu golongan keelektronegatifan dari atas ke bawah semakin kecil. Letak Cl dibawah F sehingga keelektronegatifan Fluorin lebih besar dari Cl.
Definisi energi adalah daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energia yang merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain.
E. MACAM MACAM ENERGI
1.Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang ditimbulkan oleh
cahaya.
Sumber utamanya ialah matahari.
Contohnya cahaya dari lampu, bintang
dan matahari
Cara pemanfaatan: cahaya
dari lampu untuk menerangi rumah
Kelebihan: mudah dihasilkan dan sangat
membantu manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari
Kekurangan: dalam jumlah berlebihan dapat
mengganggu bahkan merusak penglihatan manusia
2.Energi Panas
Energi Panas adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu
Sumber Energi : Nyala Api,
gesekan benda
Contohnya : menggunakan panas yang dihasikan dari kompor untuk
memasak
Kelebihan : mudah
dihasilkan karna memiliki sumber utama yang tak akan pernah habis(Matahari)
Kekurangan : Jika
jumlahnya berlebih dapat menggangu lingkungan dan juga manusia
3.Energi Gerak
Sumber Energi : Aliran Air sungai
Contoh : Pembangkit listrik tenaga air yang
memanfaatkan aliran sungai
Kelebihan : Resiko energi sangat sedikit dan
ramah lingkungan
Kekurangan : Ketika
memanfaatkan air untuk menggerakkan kincir, maka sangat bergantung sekali pada
debit air
4.Energi Listrik
Energi listrik terjadi
karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang bergerak akan
menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya sebagai penerangan. Energi listrik juga dapat digunakan
untuk menggerakkan mesin-mesin. Energi listrik yang biasa kita gunakan dalam
rumah tangga berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut
menggunakan berbagai sumber energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin,
atau matahari. Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik sangat
besar. Untuk menghasilkan sumber energi listrik yang lebih kecil, kita dapat
menggunakan aki, baterai, dan generator.
Kelebihan : mudah
diubah menjadi berbagai bentuk energi lain, misalnya : jadi energi gerak (motor
listrik), energi panas (heater), energi cahaya (lampu), energi magnetik
(elektromagnetik), energi mekanik (suara, loudspeaker, memutar roda dll),
energi kimia (pengisian baterei), energi elektromagnetik (radio, TV) dll. Yang
kedua energi listrik cukup mudah ditransmisikan jarak jauh dengan menggunakan
kabel.
Kelemahan : Energi
listrik di indonesia masih kebanyakan menggunakan sumber tenaga dari batu bara
untuk menghasilkan energi listrik, di urutan berikutnya menggunakan energi BBM
(diesel) untuk memutar generator pembangkit listrik. Kelemahan-kelamahan
pembangkit ini adalah polusi yg dihasilkan dan keterbatasan sumber bahan bakar
fosil yg tersedia.
5.Energi Bunyi
Energi Bunyi adalah
energi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar
Sumber energi : benda
yang bergetar
Pemanfaatan energi
bunyi yaitu untuk berkomunikasi melalui suara, memainkan alat musik, dsb.
Kelebihan: Energi bunyi
sangat mudah diperoleh dan tidak mencemari lingkungan.
Kekurangan: Bunyi yang
telalu kuat dapat memekakkan telinga (tuli), menggetarkan bahkan memecahkan
kaca jendela
6.Energi Kimia
Energi kimia adalah
energi yang tersimpan dalam senyawa-senyawa kimia
Contohnya : Baterai ,
aki , LPJ , TNT dll
Kelebihan : Sumber
energi kimia adalah sumber yang paling deras yang tersedia di dunia. Minyak
mentah dibuat dari konversi kimia fosil tanaman dan hewan yang mati di bawah
tekanan tinggi yang diberikan oleh lapisan Bumi. Ketergantungan umat manusia
pada minyak mentah begitu banyak, bahwa kondisi semua ekonomi dunia secara
langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah. Sumber energi kimia
lainnya yang berlimpah adalah batu bara, kayu dan bahan organik seperti lilin.
Selain itu, dibandingkan dengan sumber energi lainnya, sumber energi kimia yang
mudah terbakar, memberikan energi instan dalam bentuk panas. Yang diperlukan
adalah ketersediaan sumber memicu dan udara dengan kandungan oksigen yang
memadai.
Kekurangan: Pembuangan
bahan kimia berbahaya yang tidak memperhatikan lingkungan dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan.
7.Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan
energi yang dihasilkan selama reaksi nuklir. Reaksi nuklir terjadi pada inti
atom yang pecah atau bergabung menjadi inti atom yang lain dan
partikel-partikel lain dengan melepaskan energi kalor. Reaksi nuklir terjadi di
matahari, reaktor nuklir, dan bom nuklir. Energi yang ditimbulkan dalam reaksi
nuklir sangat besar, oleh karena itu energi nuklir dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik.
Contohnya : batu
uranium yg menjadi bahan utama pembangkit nuklir.
Kelebihannya : Dapat
menghasilkan energi dalam jumlah yang sangat besar
Kekurangannya; Bisa
membahayakan lingkungan dan juga manusia serta makhluk hidup lain.
8.Energi Pegas
Semua benda yang
elastis atau lentur memiliki energi pegas. Contoh benda elastis antara lain
pegas, per, busur panah, trampolin, dan ketapel. Jika kita menekan, menggulung,
atau meregangkan sebuah benda elastis, setelah kita melepaskan gaya yang kita
berikan maka benda tersebut akan kembali ke bentuk semula. Ketika benda
tersebut kita beri gaya maka benda memiliki energi potensial. Ketika gaya kita
lepaskan, energi potensial pada benda berubah menjadi energi kinetik.
Pemanfaatan energi
pegas yaitu :
· Pelunak tumbukan
atau kejutan, seperti pada kendaraan.
· Penyimpan tenaga
atau energi, seperti pada jam atau senapan.
· Pengukur,
seperti pada timbangan atau neraca.
· Penahan/ Pemberi
gaya, seperti pada katup-katup
Kelebihan: berguna
sebagai pelunak tumbukan dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Kekurangan
F.SIFAT DAN PERUBAHAN
Mekanika adalah satu cabang fisika yang mempelajari tentang
gerak.Mekanika klasik terbagi atas 2 bagian yakni Kinematika dan Dinamika.
· kinematika membahas bagaimana suatu objek yang bergerak tanpa Menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek bergerak.
· kinematika membahas bagaimana suatu objek yang bergerak tanpa Menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek bergerak.
· dinamika mempelajari bagaimana suatu
objek yang bergerak dengan menyelidiki penyebab.
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika
klasik pada tataran atom dan subatom
Mekanika fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas)
Yang berkaitan dengan listrik dan magnet :
Mekanika fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas)
Yang berkaitan dengan listrik dan magnet :
· Elektronika adalah
ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain
sebagainya.
· Teknik Elektro atau Teknik
listrik (bahasa Inggris: electrical engineering) adalah salah satu
bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
· Elektrostatis adalah ilmu yang
mempelajari listrik statis
· Elektrodinamis adalah ilmu yang
mempelajari listrik dinamis
· Bioelektromagnetik adaIah disiplin
ilmu yang mempelajari fenomena listrik, magnetik dan elektromagnetik yang
muncul pada jaringan makhluk bidup.
Termodinamika adalah kajian tentang energi atau panas yang berpindah
Fisika inti adalah ilmu fisika yang mengkaji atom / bagian-bagian atom
Fisika Gelombang adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya.
Kosmografi/astronomi adalah ilmu mempelajari tentang perbintangan dan benda- benda angkasa.
Fisika Kedokteran (Fisika Medis) membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran (medis), di antaranya:
· Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh
Fisika inti adalah ilmu fisika yang mengkaji atom / bagian-bagian atom
Fisika Gelombang adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya.
Kosmografi/astronomi adalah ilmu mempelajari tentang perbintangan dan benda- benda angkasa.
Fisika Kedokteran (Fisika Medis) membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran (medis), di antaranya:
· Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh
· Bioakuistik (bunyi
dan efeknya pada sel hidup/ manusia)
· Biooptik (mata dan penggunaan
alat-alat optik)
·Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup
terutama pada jantung manusia)
Fisika radiasi adalah ilmu fisika yang mempelajari setiap proses di
mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap
oleh benda lain.
Fisika Lingkungan adalah Ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. Beberapa di antaranya antara lain :
· Fisika Tanah dalam/Bumi
Fisika Lingkungan adalah Ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. Beberapa di antaranya antara lain :
· Fisika Tanah dalam/Bumi
· Fisika Tanah Permukaan
· Fisika udara
· Hidrologi
· Fisika gempa (seismografi fisik)
· Fisika laut (oseanografi fisik)
· Meteorologi
· Fisika awan
· Fisika Atmosfer
Geofisika adalah perpaduan antara ilmu fisika, geografi, kimia dan matematika. Dari segi Fisika yang dipelajari adalah:
· lmu Gempa atau Seismologi yang
mempelajari tentang gempa
· Magnet bumi
· Gravitasi termasuk
pasang surut dan anomali gravitasi bumi
· Geo-Elektro (aspek
listrik bumi), dll
Selain yang diuraikan di atas, seiring
perkembangan zaman, ilmu
fisika telah menjadi bagian dari
segi kehidupan, misalnya
· Ekonomifisika yang merupakan aplikasi
fisika dalam bidang ekonomi
· Fisika
Komputasi adalah solusi persamaan-persamaan Fisika- Matematik dengan
menggunakan , dan lain- lain yang mengakibatkan fisika itu selalu ada dalam
berbagai aspek.
G.Sifat Fisika
1. Sifat Fisika
Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat dilihat secara
langsung dengan indra. Sifat fisika antara
lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis,
kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan.
a. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas.
No Padat Cair Gas
1. Mempunyai bentuk dan volume tertentu Bentuk tidak tetap bergantung
wadahnya, volume tertentu Tidak mempunyai bentuk dan volume tertentu,
bergantungtempatnya
2. Jarak antarpartikel sangat rapat Jarak antarpartikelagak
renggang Jarak antarpartikel sangat renggang
3. Partikel-partikelnya tidak dapat bergerak bebas Partikel-partikelnya dapat
bergerak bebas Partikel-partikelnya dapat bergerak sangat cepat,Padatan
memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat bersama, sering
dalam pola teratur
yang disebut dengan kisi (lattice). Dalam suatu cairan, gaya antarpartikel
terlalu lemah untuk
menahannya dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini
dapat bergeser dengan mudah dan saling melewati satu sama lain. Energi kinetik
partikelpartikel gas cukup besar. Gas juga memiliki energkinetik yang cukup untuk
menyebar dan memenuhi seluruh tempat atau I wadahnya.
Perhatikan susunan partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada
gambar berikut.
b. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan
adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel
keruh maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan.
Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui
intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat
kekeruhan disebut turbidimetry.
c. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk
mengalir. Untuk mengetahui kekuatan
mengalir (flow rate) zat cair digunakan viskometer. Flow rate
digunakan untuk menghitung indeks
viskositas. Aliran atau viskositas suatu cairan dibanding dengan
aliran air memberikan viskositas relatif
untuk cairan tersebut. Angka pengukuran viskositas relatif cairan
disebut dengan indeks viskositas
Indeks viskositas dapat dirumuskan seperti berikut.
Indeks viskositas = Angka indeks viskositas suatu cairan di bawah
1 berarti viskositasnya di bawah viskositas air. Adapun angka indeks viskositas
di atas 1 berarti viskositasnya di atas viskositas air. Viskositas cairan
terjadi karena gesekan antara molekulmolekul.Viskositas sangat dipengaruhi oleh
struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka
molekul tersebut dapat bergerak cepat, misalkan air. Jika molekulnya besar dan
saling bertautan maka zat tersebut akan bergerak sangat lambat, misalkan oli.
Molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan memiliki
viskositas atau kekentalan rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat
dikatakan memiliki kekentalan tinggi.
d. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih
berbeda dengan menguap. Mendidih
terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan
menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Misal pada saat
kamu menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih. Titik didih berbagai
zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.
e. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat
cair. Misal garam dapur jika dipanaskan
akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur
kristal zat padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh
tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.
f. Kelarutan
Tahukah kamu contoh larutan? Contoh larutan gula, dan larutan
garam. Larutan merupakan campuran
homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut dan
terlarut. Pelarut merupakan zat yang
melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan terlarut
merupakan zat yang terlarut,
biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat
terlarutnya garam dan pelarutnya air.
Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti
berikut:
1) Suhu
Perhatikan saat kamu membuat air kopi. Gula dan kopi akan lebih
cepat larut dalam air panas
daripada dalam air dingin. Mengapa demikian? Pada saat melarutkan
bentuk padat menjadi
cair melibatkan penghancuran struktur yang kaku, atau kisi-kisi
kistal dari zat padat. Pada
peristiwa ini diperlukan energi.
Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel zat bertambah
sehingga partikel pada
suhu yang tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu
rendah. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya tumbukan antara partikel zat terlarut
dengan partikel pelarut.
2) Volume pelarut
Misalkan kamu melarutkan 2 sendok makan gula dalam 100 mL air dan
melarutkan 2 sendok
makan gula dalam 5.000 mL air, manakah yang lebih cepat larut?
Gula 2 sendok makan akan
lebih cepat larut dalam 5.000 mL air daripada dalam 100 mL air.
Semakin besar volume
pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan semakin banyak. Kondisi
tersebut memungkinkan
lebih banyak terjadi tumbukan antara partikel zat
3) Ukuran zat terlarut
Misalkan kamu melarutkan 2 sendok
makan gula pasir halus dalam 100 mL air dan 1 sendok
makan gula batu dalam 100 mL air,
manakah yang lebih cepat larut? Gula pasir lebih cepat
larut daripada gula batu. Hal ini
karena gula pasir halus memiliki ukuran partikel yang lebih
kecil sehingga memiliki permukaan
sentuh yang luas dibandingkan gula batu. Jadi makin
kecil ukuran zat terlarut makin
besar kelarutan zat tersebut.
4) jenis zat terlarut
5) jenis pelarut.
H.PENGUKURAN, BESARAN
A.PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan mengukur besaran fisika dari sebuah obyek atau benda. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran.
1. Mengukur Panjang
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama sekon. Besaran panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
1.1 Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang paling sering dipergunakan oleh para siswa. Selain sebagai alat ukur panjang, Mistar sering difungsikan sebagai penggaris. Mistar memiliki daya ukur maksimum bervariasi mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm, sampai 100 cm.
1.2 Jangka Sorong
Pengukuran adalah kegiatan mengukur besaran fisika dari sebuah obyek atau benda. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran.
1. Mengukur Panjang
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama sekon. Besaran panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
1.1 Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang paling sering dipergunakan oleh para siswa. Selain sebagai alat ukur panjang, Mistar sering difungsikan sebagai penggaris. Mistar memiliki daya ukur maksimum bervariasi mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm, sampai 100 cm.
1.2 Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari sebuah pipa, dengan batas ukur maksimum ± 15 cm. Jangka Sorong memiliki ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm
1.3 Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja. Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong. Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
2. Mengukur Massa
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja. Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong. Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
2. Mengukur Massa
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Massa berbeda dengan berat. Berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N).
Besaran massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. Neraca
terdiri atas:
a. Neraca Pasar atau timbangan
b. Neraca elektronik atau digital
c. Neraca sama lengan
d. Neraca Ohaus
3. Mengukur Waktu
Waktu 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu dari 9 192 631 770 osilasi dari radiasi yang dihasilkan dalam atom cesium-133. Waktu satuan SI-nya adalah sekon (s).
a. Neraca Pasar atau timbangan
b. Neraca elektronik atau digital
c. Neraca sama lengan
d. Neraca Ohaus
3. Mengukur Waktu
Waktu 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu dari 9 192 631 770 osilasi dari radiasi yang dihasilkan dalam atom cesium-133. Waktu satuan SI-nya adalah sekon (s).
4. Mengukur
Suhu
Benda memiliki tingkat panas yang berbeda-beda, dingin, hangat, dan panas.
Untuk membedakan tingkat panas secara tepat diukur dengan termometer. Suhu
satuan SI-nya adalah Kelvin (K).
5. Mengukur Volume
Mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur dapat dilakukan dengan
menggunakan gelas ukur.
B. BESARAN
1. Besaran Pokok
Besara pokok adalah besaran yang telah didefinisikan terlebih dahulu. Dalam
fisika hanya ada 7 (tujuh) besaran pokok, dan selebihnya adalah besaran
turunan.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Selain 7
besaran pokok, dikategorikan ke dalam besaran turunan. Berikut adalah contoh
besaran turukan berikut satuan SI-nya.
Selain besaran pokok dan turunan, besaran juga terdia. Besaran Vektor, yaitu
besaran fisikan yang memiliki nilai dan arah. Contohnya
perpindahan, kecepatan, gaya, berat, tekanan, dan lain-lain.
b. Besaran Skalar, yaitu besaran fisika yang memiliki nilai saja. Contohnya
massa, energi,
waktu, daya, volume, dan lain-lain.
H. BESARAN DAN
DIMENSI
A.
Besaran
Dalam fisika dikenal dua jenis besaran utama yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dahulu.
Dalam fisika dikenal dua jenis besaran utama yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dahulu.
Ada
tujuh (7) besaran pokok sesuai Sistim Internasional / SI adalah :
1. Besaran pokok panjang satuannya meter dengan lambang m
2. Besaran pokok suhu satuannya kelvin dengan lambang K
3. Besaran pokok waktu
satuannya detik/sekon dengan
lambang s
4. Besaran pokok arus listrik panjang satuannya ampere dengan lambang A
5. Besaran pokok massa satuannya kilogram dengan lambang kg
6. Besaran pokok intensitas cahaya satuannya candela/kandela dengan lambang
cd
7. Besaran pokok jumlah zat satuannya mole dengan lambang mol
Dua
(2) besaran tambahan sesuai Sistem Internasional / SI yaitu :
1. Besaran tambahan sudut datar satuan radian dengan lambang rad
2. Besaran tambahan sudut ruang satuan steradian dengan lambang sr
Besaran turunan adalah
besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Beberapa besaran fisika yang merupakan besaran turunan adalah
Luas satuannya m2
Volume satuannya m3
Massa Jenis satuannya kg/m3
Kecepatan satuannya m/s
Percepatan satuannya m/s2
Gaya satuannya kg m/s2 , dan sebagainya.
Beberapa besaran fisika yang merupakan besaran turunan adalah
Luas satuannya m2
Volume satuannya m3
Massa Jenis satuannya kg/m3
Kecepatan satuannya m/s
Percepatan satuannya m/s2
Gaya satuannya kg m/s2 , dan sebagainya.
B. Dimensi Besaran
Dimensi merupakan suatu cara untuk mengetahui susunan besaran turunan atas besaran-besaran pokok. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu dimensi dari masing-masing besaran pokok, yaitu :
1. Besaran pokok Massa dimensinya [M]
2. Besaran pokok Panjang dimensinya [L]
3. Besaran pokok Waktu dimensinya [T]
4. Besaran pokok Kuat Arus Listrik dimensinya [I]
5. Besaran pokok Suhu dimensinya [Ѳ]
6. Besaran pokok Jumlah zat dimensinya [N]
7. Besaran pokok Intensitas cahaya dimensinya [J]
cara menuliskan dimensi dari besaran turunan adalah sebagai berikut :
1.
Dengan
mengetahui satuan besaran turunan dalam SI.
2.
Dengan
mengetahui persamaan besaran turunan.
Contoh Pengukuran :
Seorang petani ibu sedang mengukur isi toples yang diisi
dengan kue. Misalkan toples tersebut berisi
50kue. Berarti besarnya adalah isi toples sedangkan
satuannya adalah kue.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar