Minggu, 05 Februari 2012

izinkan aku ayah

priiitt,,,pluit tanda pertandingan dimulai,,aku mulai memainkan bola basket yang ku pegang,aku oper keteman teman ku  yang lain,hingga akhirnya aku memasukan bola ke ring dan mencetak angka,,aku senang sekali dan teman teman ku memeluk ku,mereka bangga aku mencetak angka pertama untuk tim ku.
pertandingan pun dilanjutkan dan semakin memanas,aku mengunakan beberapa teknik seperti,Fade Awayi,Hook Shoot,Slamdunk,lawan ku pun bukan lawan yang mudah untuk dikalah kan,teknik permainan mereka juga bagus bagus,sampai babak ke 3 skor 49-45 untuk tim ku,tinggal babak ke 4 dan kami harus mempertahankan posisi kami untuk bisa menang.
saat pertandinggan babak terakhir mau dimulai,ada seseorang berteriak sangat keras,dari depan pintu masuk lapangan meneriakan nama ku "ANISAAAAAAAAA" ,seperti itu dia meneriakan nama ku,semua orang melihat ke asal sumber suara teriakan itu,dan aku pun tahu pasti siapa orang itu,ia adalah bapak yudistantoro yang tidak lain tidak bukan ia ayah ku dan disamping dirinya ada ibu ku,aku melihat dari jauh eksperesi muka nya yang sangat marah,yang memang aku sering melihat eksperesi muka yang sama bila aku ketahuan ayah ku main basket,dia memang melarang ku untuk main basket karena kata nya itu permainan anak laki laki
ia pun menghampiri ku,dan menarik tanggan ku,sambil berkata"ayo pulang,sudah berapa kali ayah bilang jangan main basket",aku berusaha keras untuk tidak ikut bersama ayah ku,aku menolak nya,tinggal satu babak lagi,tim ku harus menang,aku mencoba menjelaskan ini kepada ayah ku,tapi ia tak mau mendengarkan ucapan ku,akhirnya aku pulang meninggalkan lapangan sambil menangis,dimobil aku terus menangis,ibu hanya bisa memeluk ku,ayah ku terus saja memarahi ku,sampai dirumah aku langsung masuk kamar,dan mengurung diri,ibu ku memanggil ku,aku tak peduli,aku ingin sendiri saat ini
mengapa ayah begitu jahat kepada ku,mengapa aku tak boleh main basket,banyak dari teman teman ku ayah nya mendukung anak nya main basket,kata nya anak nya punya bakat yang luar biasa dan harus dikembangkan,kenapa ayah ku tak bisa berpikir sama dengan ayah teman teman ku,mengapa ia berpikir basket itu permainan anak laki laki yang anak perempuan tak pantas memainkan nya
ingin rasa nya aku kabur dari rumah ini,dan meneruskan cita cita ku menjadi pemain basket provesional dan aku buktikan pada ayah ku,perempuan juga bisa bermain basket,tapi aku berpikir bila aku kabur dari rumah ini ibu ku pasti sedih,jadi ku urungkan niat ku untuk kabur.
pagi hari ini aku tidak bertegur sapa dengan ayah ku,ayah ku bertanya aku pulang jam berapa dari sekolah mau dijemput atau tidak,,aku tak menjawab ,aku tinggal kan meja makan lalu aku beranjak pergi ke sekolah,ayah ku teriak "anisa kau tak sopan sekali pada ayah mu",aku tak peduli aku tak mau mendegarkan perkataanya,aku terus kan langkah ku.
sesampai nya disekolah semua orang membicarankan kejadian dilapangan kemarin,aku cepat cepat pergi kedalam kelas ku,di dalam kelas sudah ada teman teman ku,mereka memeluk ku,mereka bilang jangan sedih ya nis,kemarin tim kita menang kok,dan kamu kemarin kan juga banyak menyumbangkan skor,teman  teman ku memang bisa menghiburku,karena tim kami menang dan masuk final, ada pertandingan lagi,dan aku harus ikut,aku tak peduli laranggan ayah ku,meskipun pun pelatih ku melarang ku,aku tak peduli,aku ingin terus bertanding.
ayah ku pun tau tim ku masuk final,dan aku ikut dalam pertandingan final nanti,dia melarang keras aku untuk ikut,aku tak peduli,aku tetap latihan untuk final meskipun sering ketahuan oleh ayah ku,air mata ku pun sudah banyak menetes karena aku tak tahan mendengar bentakan dari ayah,aku pun ingin membuat kesepakatan dengan ayah ku,aku ingin ayah mengizinkan ku untuk mengikuti pertandingan ini,dan bila aku menang ayah ku akan mengizinkan ku untuk bermain basket kapan pun,tapi jika aku kalah,aku akan berhenti untuk bermain basket,aku tak mengira ayah ku menyetujui nya,aku senang sekali,aku latihan dengan giat untuk bisa menang,dan sekaligus membuktikan pada ayah,anak perempuan juga bisa main bola basket bukan hanya anak laki laki
hari pertandingan final pun tiba,aku mulai melakukan teknik teknik yang ku pelajari,aku konsentrasi sekali untuk menang ,tapi tim yang menjadi lawan ku amat lah tangguh,sudah babak ke dua dan tim ku ketinggalan jauh 22-11 untuk tim lawan ,aku dan tim ku berusaha untuk mengejar ketinggalan angka tapi tim lawan sangat lah kuat,dan akhirnya tim kami kalah dengan skor 59-45 untuk tim lawan,aku harus menepati kesempakatan ku dengan ayah ku,aku sedih harus meninggalkan dunia basket untuk selama nya,aku belum rela,tapi aku harus menepati kesepakatan itu,selesai pertandingan tak ku sangka ada seseorang yang memeluk ku dan berkata 'ayah bangga sama kamu' dan itu ayah ku,aku tak mengira ia datang dan menontot pertandingan ku,dan ia bilang ia bangga kepada ku,aku sangat senang,di tambah ia bilang ia mengizinkan ku untuk bermain basket sampai kapan pun dan tak akan melarang asal nilai nilai disekolah ku tidak menurun,ia pun minta maaf atas semua ke egoisan nya.



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates